JENEPONTO, SULSEL- Pemerintah Kabupaten Jeneponto, dalam hal ini, Pejabat (Pj) Bupati Junaedi Bakri mengumumkan transformasi besar-besaran pada lembaga pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas penelitian dan pengembangan.
Transformasi lembaga penelitian untuk penguatan sektor pertanian dan pangan ini dilakukan di ruang rapat Pj Bupati Jeneponto, Sabtu (22/6/2024).
Pj. Bupati Jeneponto Junaedi Bakri menjelaskan, transformasi ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas produksi dan meningkatkan nilai tambah sektor pertanian dan pangan yang merupakan basis utama ekonomi daerah.
Junaedi mengutarakan pengalaman dan keterlibatannya sewaktu penempatan di Kabupaten Bantaeng, Technopark memberinya wawasan penting.
Baca juga:
Iwan Fals: Perubahan Bukan Pergantian
|
“Di Bantaeng, saya melihat dampak nyata dari rekayasa teknologi, termasuk adanya pabrik pupuk Slow Release Fertilizer (SRF). Pengalaman ini membuat saya yakin bahwa hasil rekayasa teknologi dapat diimplementasikan di Jeneponto, ” ujar Junaedi memimpin inisiatif tersebut.
Junaedi berharap teknologi baru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini dapat diterima dan dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Jeneponto.
“Kami membutuhkan inovasi, terutama yang dapat mengatasi masalah minimnya ketersediaan air hujan. Selain itu, kami sangat memerlukan benih padi unggul yang tidak membutuhkan banyak air, ” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Oetami Dewi selaku Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah, menyatakan bahwa kolaborasi antara BRIN dan Pemerintah Kabupaten Jeneponto sangat penting.
“Di bawah koordinasi BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah), Bupati dapat mengajukan permohonan untuk fasilitas riset atau produk inovasi yang dibutuhkan. Ini adalah langkah awal menuju kolaborasi yang lebih erat, ” kata Oetami.
Transformasi ini diharapkan dapat membawa teknologi dan inovasi terbaru untuk mengatasi tantangan di sektor pertanian dan pangan di Kabupaten Jeneponto, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, tambahnya (*).